Bersiap sedia untuk kedatangan Tuhan

Seorang wanita Kristen yang terkasih di Lousiana menulis kepada kami: "Minggu lalu, pendeta kami meminta kesaksian tentang apa yang telah Tuhan lakukan selama seminggu. Seorang anaknya sendiri yang berusia lima tahun berdiri dan berkata, "Saya mendapatkan mimpi semalam. Yesus memberitahukan bahwa Dia akan datang dengan segera." Roh Kudus menggunakan anak itu untuk mengingatkan umat Allah dari kebenaran mulia.

Sayangnya, generasi sekarang hanya tahu sedikit tentang kedatangan Kristus dibandingkan generasi di masa lalu. Kedatangan Yesus jarang diberitakan di gereja lagi. Memang, banyak orang yang menyebut diri mereka Kristen namun tidak ingin mendengar berita itu. Kenapa?

Hidup itu indah bagi kebanyakan orang, termasuk orang Kristen, dan fokusnya adalah bagaimana menjaga agar saat-saat indah itu bergulir terus. Seperti istri Lot, banyak orang dimiliki oleh harta mereka sendiri. Mereka telah menjadi kecanduan terhadap hal-hal duniawi, dan dalam pikiran mereka kedatangan Yesus akan menjadi gangguan.

Saya telah mendengar orang-orang yang pergi ke gereja mengejek tentang kemungkinan Yesus "akan kembali kapan saja setiap saat." Mereka mengejek ide bahwa Dia dapat segera kembali. Memang, ada suatu doktrin yang menyatakan bahwa Tuhan kita tidak akan kembali selama ribuan tahun. Idenya adalah gereja akan diberikan waktu untuk menginjili dunia dan mendirikan sebuah tatanan baru sebelum Kristus datang kembali untuk memerintah sebagai raja.

Rasul Petrus menyebutkan hal ini dengan mengatakan, "Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan " (2 Petrus 3:3-4).

Petrus berbicara mengenai kata yang menunjuk kepada semua orang yang sengaja menjadi bodoh dan tak perduli seperti: "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap". (3:10).

Lebih lanjut, Petrus memberitahu kita bahwa ada alasan mengapa Yesus belum datang kembali. Dia menulis, "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”. (3:9). Tuhan kita berlimpah dengan kesabaran terhadap orang fasik.

Secara pribadi, saya kagum dengan kesabaran Allah terhadap kita khususnya untuk generasi ini. Pergeseran moral merajalela dengan menyedihkan bahkan sampai kepada pengamat sekuler/non-agamawan. Bahkan jika anda mencoba untuk menjaga hati nurani yang bersih, pikiran anda dijenuhkan dengan laporan kejahatan yang terjadi setiap hari. Ada beberapa hal keji yang sulit untuk dipahami: pembunuhan di sekolah, pemerkosaan ber-rantai, pelecehan terhadap anak-anak, homoseksual yang militan, kekejaman yang tak terkatakan.

Seringkali hati kita berseru, "Tuhan, kapankah akan ada keadilan? Ketika anda membawa pelaku kejahatan ke pengadilan?" Kita bertanya-tanya mengapa Tuhan menunggu begitu lama untuk menangani kejahatan yang tak terkatakan dan begitu merajalela pada hari ini. Kita membayangkan adegan ketika si pelaku kejahatan akhirnya berlutut di depan Tuhan, menghadapi kekudusanNya.

Tetapi Petrus berkata Yesus tidak berfokus pada penghakiman saat ini, bahkan terhadap orang-orang berdosa yang paling buruk. Sebaliknya, Tuhan kita sibuk dengan belas kasihan. Dia tahan menderita terhadap pelaku kejahatan yang terburuk sekalipun. Dan Dia menunggu untuk menunjukkan belas kasihanNya kepada setiap orang berdosa yang tidak bertobat, merayu dan mengejar mereka.

"Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia”. (3:11-14 huruf miring adalah catatan pribadi).

Kita bisa menghabiskan hari-hari sibuk kita dengan tanda-tanda zaman, di Timur Tengah atau di tempat lainnya dimana saja. Tapi Tuhan berkata, "Lihatlah hati anda sendiri. Pastikan anda rajin untuk menjaga FirmanKu." Paulus menambahkan, “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah."(Roma 14:12). Dia kemudian memperingatkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, dan berhati-hati untuk tidak menjadi batu sandungan terhadap seorang saudara sehingga menyebabkan dia terjatuh.

Kita diyakinkan bahwa Allah akan menghakimi orang fasik. Tak perlu diperdebatkan bahwa hari ganjaran pasti datang. Ketika saat itu tiba, semua pengejek, pembenci Allah dan orang-orang fasik akan dipanggil untuk memberikan pertanggungjawaban. Buku-buku akan dibuka, dan setiap perbuatan keji akan menjadi nyata, terungkap semua bahwa orang-orang jahat ini melakukan perlawanan terhadap otoritas Allah. Perbuatan mereka akan dihukum berat, dan orang fasik akan diusir dari hadirat Allah selamanya.

Yesus meyakinkan murid-muridNya, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? " (Lukas 18:07). Dia berkata, "Ya, suatu hari Allah akan berurusan dengan mereka yang telah mengejek, menganiaya, memenjarakan dan membunuhi umatnya. Seruan gereja yang teraniaya telah didengar olehNya. Dan dia akan membalaskan dendam mereka dengan secepatnya." Namun, Yesus kemudian berkata dalam kalimat berikutnya,"… Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (18:08).

Pertanyaan Kristus pada bagian akhir ini mengisyaratkan kekhawatiranNya yang amat sangat. Dia mengatakan, "Ketika Aku kembali, Aku akan mencari orang-orang yang telah percaya pada janjiKu untuk kembali kepada mereka. Pertanyaannya adalah, apakah orang-orang tersebut siap dan menantikan aku? Apakah mereka akan dipisahkan dari dunia ini, yang merindukanKu untuk dibawa pulang sebagai pengantinKu? Apakah mereka akan menjadi tak bercacat, atau malahan kotor tertanam dalam prinsip hidup zaman ini? Apakah ketika Aku tiba menemukan mereka menangis, 'Datanglah, Tuhan Yesus? "

Yesus melanjutkan pernyataannya dengan kata-kata: "Tapi ..." (24:37). Dia selanjutnya menggambarkan perilaku yang berlaku pada manusia ketika Dia kembali. Dia tidak memberikan kita tanggal kedatanganNya, tetapi Dia memberitahukan kita tentang masyarakat seperti apakah yang akan terjadi itu.

Dia kemudian membeberkan sejarah dari Alkitab: " Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (24:38-39). Yesus juga menyebutkan pada zaman Lot: "Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diriNya. "(Lukas 17:28-30).

Perhatikanlah bahwa Yesus tidak menyebutkan dosa tunggal dalam tulisan sejarah ini. Kita semua tahu itu bukan dosa akibat makan atau minum minuman yang sepantasnya, atau untuk bertunangan atau menikah. Juga bukan dosa karena membeli, menjual, atau membangun pabrik. Tidak ada yang salah dengan hal-hal itu. Bahkan, Tuhan telah menugaskan kita untuk tinggal dan menempati dunia ini sampai Dia datang kembali. Jadi Yesus tidak mengutuk kegiatan tersebut. Sebaliknya, dia menunjukkan kepada kita kejadian sehari-hari ini, seolah-olah mengatakan, "Seperti itulah hidup ini ketika Aku kembali. Ini akan menjadi seperti hari-hari biasa lainnya, ketika tidak ada orang yang mengharapkan sesuatu terjadi. "

Sesungguhnya kita tahu bahwa keduanya; masyarakat zaman Nuh dan zaman Lot dihancurkan oleh penghakiman Allah. Jadi, apakah yang Yesus katakan tentang adegan yang biasanya terjadi ini? Secara sederhana, Dia menggambarkan orang-orang yang telah memutuskan untuk menolak peringatan Allah akan penghakimanNya. Ingatlah, Nuh bernubuat kepada masyarakatnya selama 120 tahun, memperingatkan bahwa kehancuran total akan datang. Tapi, seperti Kitab Suci katakan, "Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat." (Pengkhotbah 8:11).

Hal ini terjadi sama persis di dalam masyarakat kita hari ini. Telah ada hiruk-pikuk jual beli, makan dan minum, menanam dan membangun. Banyak orang yang terobsesi dengan keuntungan pribadi, dan mereka mematikan pesan negatif yang mungkin akan menjadi penghambat kegiatan mereka. Bahkan suara para pengamat sekuler/non-agamawan yang memperingatkan akan datangnya bencana keuangan pun diabaikan oleh sebagian besar masyarakat.

Seorang wanita Kristen yang saleh menulis kepada saya tentang percakapan dia dengan seorang wanita tua keturunan Yahudi. Korban pembantaian Yahudi ini mengatakan kepadanya, "Apa yang terjadi di Amerika saat ini mengingatkan saya tentang apa yang telah terjadi di Jerman selama Hitler naik ke tampuk kekuasaan. Semua peringatan telah diabaikan. Pernyataan Hitler yang anti-Semit (Yahudi) dianggap enteng. Aku hanyalah seorang anak kecil, tapi aku masih ingat sejumlah pesta-pesta besar dan megah berlangsung hingga larut malam bahkan setelah Hitler mulai memenjarakan orang-orang Yahudi dan mengirim mereka ke kamar gas beracun.

"Aku ingat orang-orang tua Yahudi berkata," Ini tak bisa terjadi di sini, tidak di tempat orang yang berpendidikan, masyarakatnya beradab seperti Jerman." Mereka hanya berdansa semalaman, laki-laki berdasi tuksedo, dan perempuan bergaun koktail yang mahal. Hanya beberapa minggu kemudian, orang-orang yang sama tersebut sedang digiring seperti ternak ke dalam gerbong-gerbong kereta menuju kamp-kamp konsentrasi. Mereka mengira bahwa saat baik dan kemakmuran akan berlangsung selamanya. Tapi mereka segera terkejut, mengatakan, "Hanya beberapa minggu yang lalu, kami menari dan minum. Apa yang terjadi? Bagaimana hal ini menimpa kita begitu tiba-tiba? “

Tangisan peringatan sekali lagi tertuju kepada gereja Tuhan: "Yesus akan datang! Mempelai laki-laki sedang dalam perjalanan. Hiasilah diri anda, dan bersiaplah untuk pergi keluar untuk menemuiNya. Lihatlah, hari penebusan sudah dekat! " Namun, meskipun demikian, Yesus memperingatkan bahwa orang akan mengabaikan panggilanNya. Hal ini akan terjadi seperti pada hari-hari Nuh dan Lot, dimana orang-orang sibuk dengan bisnis mereka, tak terpikir untuk kedatanganNya, mengabaikan semua tanda-tanda kenabian. Dan itulah tanda yang sangat nyata bahwa Dia datang: kita akan melihat sikap masa bodoh dan acuh tak acuh.

"Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.(Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)” (Lukas 17:34-36). Murid-murid Yesus bertanya, "Di manakah orang-orang ini akan dibawa?" Dia menjawab, "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar." (17:37). Dia mengatakan, "Aku adalah kepala dari tubuh. Dan kepala akan bersatu dengan tubuh."

Beberapa ahli mengatakan bahwa orang-orang yang diambil tersebut adalah orang berdosa yang terseret ke pengadilan Allah. Tapi Alkitab menunjukkan sebaliknya. Yesaya berbicara tentang burung-burung rajawali yang mengacu pada gereja: " tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. " ( Yesaya 40:31). Demikian pula, Tuhan berkata kepada Israel, "Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku." (Keluaran 19:04).

Dalam kitab Matius, Yesus berbicara tentang orang-orang pilihan yang diambil oleh Allah: "Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." ( Matius 24:31). Paulus membuatnya lebih jelas lagi, dengan mengatakan: " … maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini."(1 Tesalonika 4:16-18).

Sedramatis peristiwa besar yang akan terjadi ini, maksud Yesus adalah bahwa hal itu akan terjadi pada hari biasa. Ini akan menjadi seperti hari-hari terakhir penghakiman, di dalam masyarakat Nuh dan Lot. Pria dan wanita akan berada dalam pekerjaan mereka, hari-hari mereka akan berlangsung seperti biasa. Semuanya akan terjadi tiba-tiba, dalam sekejap belaka. Paulus berkata: "… kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. " (1 Korintus 15 :51-52).

Ini akan terjadi pada hari seperti hari-hari yang lainnya. Semua manusia tidak akan menyadari, tetapi kemudian, dalam sekejap, Kristus akan mengumpulkan pengantinNya.

Saya tidak akan pernah melakukan apapun yang menyebabkan sesama orang percaya menjadi ragu akan kesiapannya. Kebanyakan orang membaca pesan ini mungkin dapat mengatakan, "Ya, saya siap. Saya sudah bertobat dan mengakui dosa-dosa saya, dan saya sudah diampuni. Saya menaruh percaya dalam kebenaran Yesus. Dan jika Dia datang saat ini, saya tahu bahwa tidak akan ada penghukuman terhadap saya. Saya tahu kepada siapa saya percaya. Saya yakin bahwa saya adalah miliknya." Saya akan mengatakan hal yang sama tentang diri saya sendiri.

Namun dalam membaca kembali peringatan Kristus, terlintas oleh saya akan sesuatu yang tidak bisa hilang. Yesus memerintahkan, "Karena itu berjaga-jagalah" (Matius 24:42). Lalu katanya, "Tetapi ketahuilah ini" (24:43). Dengan kata lain: "Jika anda akan bersiap-siap - jika anda ingin berwaspada, seperti yang saya inginkan anda untuk melakukannya - ada sesuatu yang harus anda ketahui"

Yesus kemudian menggambarkan seorang pria yang berpikir bahwa dia telah siap tetapi ternyata tidak. Rumah orang ini "terbongkar rusak" (24:43). Selanjutnya, Yesus menggambarkan seseorang yang benar-benar telah siap (24:45-47). Akhirnya, Dia memberikan peringatan yang mengerikan tentang para hamba yang jahat yang akan dicampakkan ke dalam neraka yang penuh kemunafikan itu (24:48-51).

Seorang hamba yang benar-benar siap disamakan dengan kepala rumah tangga yang menyediakan makanan daging untuk mereka yang berada di bawah kekuasaan tuannya. "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?" (24:45). Yesus mengatakan kepada kita bahwa hadiahuntuk hamba ini adalah untuk dijadikan penguasa atas barang-barang milik tuannya (lihat 24:47). Terbuktilah, bahwa hamba yang "memberikan makanan pada waktunya" adalah sangat penting.

Siapa penguasa atas rumah tangga yang dimaksud Yesus di sini? Hal ini berbicara tentang orang tua. Juga termasuk pendeta, yang berkuasa atas "keluarga Allah" (Efesus 2:19). Jadi, bagaimana orangtua menawarkan "makanan tepat pada waktunya?” Dalam istilah Alkitab, daging merupakan Firman Allah. Dalam bahasa Yunani itu juga berarti "makanan," dari akar kata yang berarti "membawa keluar." Selanjutnya, kalimat "pada waktunya" berarti "pada waktu yang tepat." Kristus berkata, "Berbahagialah para orang tua yang memelihara anak-anak mereka dengan Firman Tuhan. Mereka membesarkan mereka dengan nasihat Alkitab, selagi ada waktu, sebelum semuanya terlambat. "

Gereja-gereja Amerika mengirimkan para misionarisnya ke seluruh dunia untuk menjangkau mereka yang belum diselamatkan. Sementara itu, gereja ini sedang kehilangan seluruh generasi mudanya, dan Allah akan tetap meminta pertanggung-jawaban kita. Ketika Yesus berkata, "Berikanlah mereka daging," Dia sedang berkata, "Berpaut pada Firman." Dengan kata lain: "Jangan kompromi dengan perintahKu yang kudus. Anda tidak bisa membiarkan satu orang muda anda mengancammu untuk membelokkan kebenaran. Aku berjanji untuk menghormati mereka yang menghormati FirmanKu. "

Semoga Tuhan berkata kepada setiap orang tua Kristen sekarang ini seperti apa yang dikatakanNya kepada Abraham: "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN …." (Kejadian 18:19). Para orangtua seperti inilah yang akan menciptakan para penguasa atas barang-barang milik tuan mereka.

Kata-kata Yesus di sini juga berlaku untuk para hamba Tuhan yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga imani. Seperti orang tua, gembala dalam rumah Allah harus memberi makan domba-domba mereka dengan daging, bukan hanya susu. Mereka melipat-gandakan domba-domba dalam rasa takut dan dengan nasihat Tuhan, memanggil mereka untuk kedewasaan penuh di dalam Kristus. Yesus berkata bahwa orang-orang yang melakukan hal ini dengan setia: "Berbahagialah para gembala yang ketika Aku datang, ditemukan memberikan makanan bergizi kepada rumah tanggaKu. Dia yang memberi makan kepada mereka dengan doktrin murni dari FirmanKu. Aku berkata kepada pendeta ini: ketika aku kembali, aku akan menjadikan engkau penguasa atas barang-barang milikKu. Dan barang-barang tersebut mencakup pula semua yang telah Bapa berikan kepadaKu."

Ketika Yesus datang kembali, Dia sendiri akan berkumpul dengan setiap pendeta saleh yang memiliki satu-satunya tujuan yaitu mengawasi jiwa-jiwa yang dipercayakan kepadanya. Para pendeta tersebut tidak menguasai domba-domba mereka dengan maksud memperkaya diri sendiri. Mereka tidak membangun impian mereka sendiri di punggung orang miskin, atau para janda, atau yatim piatu. Tidak, para pendeta ini berdiri di mimbar dengan rasa takut dan gemetar karena mereka tahu bahwa mereka harus bertanggung-jawab kepada Allah yang kudus. Untuk setiap gembala tersebut, Kristus akan mempercayakan segala harta bendaNya dan membuat mereka menjadi penguasa atas semua yang dimilikiNya.

Ketika Yesus menggunakan kalimat, "Tetapi ketahuilah ini," Ia mengatakan kepada kita, "Kamu tidak berani mengabaikan kata ini." Kemudian Ia memberikan pernyataan berikutnya: "Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk," (Matius 24:48-49).

Lukas 12 mengidentifikasikan hamba ini sebagai hamba yang sama yang, pada suatu saat, setia menyediakan "makanan pada waktunya" (Lukas 12:45). Hamba ini dimulai dengan tepat benar. Dia ditakdirkan untuk dihargai sebagai penguasa atas barang-barang milik Tuhan. Tapi sekarang dia telah berubah secara dramatis. Dia ditemukan sedang memukuli hamba-hamba lain yang berada di sekelilingnya dan mabuk bersama para pemabuk.

Apa yang terjadi? Sesuatu telah mengisi hati hamba ini - perubahan mungkin tak terlihat, tetapi sesuatu telah mempengaruhi sikapnya. Perubahan apakah ini? Yesus mengatakan: "hamba jahat itu (berkata) dalam hatinya, Tuanku menunda-nunda kedatangannya" (24:48).

Kata Yunani untuk "memukul" dalam bagian ini menunjukkan pukulan yang berulang-ulang. Dengan kata lain, hamba ini kini telah jatuh ke dalam kemunafikan. Saya melihatnya sebagai seorang yang memprovokasi istrinya, mengutuk dengan bebasnya, mendengarkan cerita-cerita kotor, gosip. Bagaimana dia bisa berubah seperti itu? Dia telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa tuannya tidak datang dalam waktu yang dekat. Ketika ia beralasan untuk dirinya sendiri, "Tuanku," dia sedang berbicara tentang tuan yang berbeda sama sekali, bukan Tuan sebenarnya. Dia sedang mengandung seorang Yesus yang dibuatnya sendiri, Kristus dari Injil yang lain.

Hamba ini tidak memberitakan sikap barunya. Sebaliknya, perubahan telah terjadi dalam pemikirannya. Dia tidak perlu menyiarkan keyakinannya bahwa tuannya telah menunda kedatangannya. Dia hanya hidup dari keyakinan itu saja. Dan itulah yang telah membuat semua perbedaan.

Pikirkanlah hal ini: apakah anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak gereja saat ini dipenuhi dengan ketidak-siapan, memanjakan, hanya mengejar kesenangan semata? Apakah anda bertanya-tanya mengapa begitu banyak pasangan Kristen yang bercerai dengan sedikit provokasi? Hal ini bukanlah karena pendeta mereka mengajar mereka untuk hidup seperti itu. Tidak, itu terjadi karena banyak gembala yang tidak percaya bahwa Kristus akan datang di dalam generasi mereka. Di beberapa gereja, jika Anda berdiri dan memberitakan Matius 24:44 - "Bersiaplah, karena Yesus akan datang setiap saat" - pendetanya akan tersinggung. Para umatnya hanya akan mengikuti pendetanya.

Bagaimana hamba yang jahat ini "mabuk dengan pemabuk"? Yesus tidak hanya berbicara tentang alkohol di sini. Alkitab menyebutkan ada banyak cara untuk menjadi mabuk: dengan amarah, dengan kepahitan, dengan menikmati penumbahan darah. Alkohol utama yang ada dalam masyarakat kita - obat penenang yang diminum oleh kebanyakan orang pada hari ini - adalah kemakmuran. Dan umat Kristen memanjakan dirinya dengan bebas dalam “minuman” kemakmuran ini.

Yesus sedang memperingatkan kita, "Apakah yang terjadi pada anda setelah kemakmuran melanda anda? Hati anda akan dibungkus dengan barang-barang material. Tiba-tiba, anda kehilangan kesadaran anda akan kedatanganKu . Hidupmu berputar di luar kendali, karena anda tidak lagi memiliki kompas moral. Dan anda mulai memukuli, melakukan apa pun yang anda bisa untuk mendapatkan apa yang anda inginkan. Anda menjadi pemabuk, dilempari batu kemakmuran."

Ingatlah penghakiman yang Yesus jelaskan untuk orang munafik: "… maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi." (24:50-51).

Izinkan saya bertanya sekali lagi: Apakah anda siap? Apakah anda mulai mencintai pemikiran akan kedatangan Kristus? Paulus berkata, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.” (2 Timotius 4:8, huruf miring adalah catatan pribadi). Yakobus pun mendesak kita: "Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!" (Yakobus 5:8). "… Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28).

Akhirnya, Paulus menulis, "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.” (Titus 2:11-15).

Saya berdoa agar dapat menjadi gembala yang Paulus tuliskan. Ya, saya sedang menantikan Guru saya datang kembali. Dan seperti rasul Paulus, saya dapat berkata dengan penuh keyakinan, "Aku mempunyai mahkota yang sedang menunggu saya, karena saya suka akan kedatanganNya. Saya siap. Datanglah, Tuhan Yesus. "