Kabar Baik Untuk Suam-suam Kuku

Gary Wilkerson

Apakah anda merasakan begitu semakin kuatnya godaan yang anda hadapi, namun pertahanan anda malah semakin lemah, kasih sayang anda pada Kristus meredup? Apakah anda sedang berada dalam musim dimana Firman Allah tampaknya membosankan dan kehidupan doa anda melemah dan kurang darah? Apakah anda pernah ketakutan ketika anda perlahan-lahan menjadi suam-suam kuku?

Jika demikian, pesan ini memang untuk anda. Ada harapan bagi orang-orang percaya yang jatuh ke dalam kesuaman rohani. Ada daya kekuatan yang tersedia untuk anda — dan ada seorang Juruselamat yang bekerja atas nama anda untuk menarik anda dari roh kekusaman dan membawa api kebangunan rohani untuk anda.

Kebanyakan dari kita mengetahui akan kata-kata Yesus yang terkenal tentang umat Kristiani yang suam-suam kuku. Dalam kitab Wahyu 3, Ia membahas tujuh jemaat, yang tampaknya tidak akan banyak berisi kabar baik bagi orang-orang seperti ini. Pada kenyataannya, tampaknya menjadi berita yang cukup buruk:

"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engaku dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku" (Wahyu 3:15–16).

Kristus sedang berbicara secara khusus tentang gereja Laodikia. Terbukti bahwa gereja ini telah menjadi sangat puas dalam iman mereka. Bagian ayat dalam kitab Wahyu ini telah menjadi begitu terkenal sehingga kata "Laodikia" benar-benar muncul dalam kamus. Ini menandakan bahwa orang yang biasa-biasa saja, setengah hati, tidak sepenuhnya tertarik dengan apa yang mereka lakukan.

Ini adalah salah satu bagian ayat yang paling kuat di dalam seluruh Alkitab.

 Memang, ayat ini berbicara mengenai peringatan yang jelas untuk setiap generasi di dalam gereja. Mereka yang digambarkan sebagai suam-suam kuku di sini adalah orang-orang yang mengaku memiliki sifat Allah namun hidupnya tidak mencerminkan sifat-sifat Allah.

Orang yang suam-suam kuku mengaku bahwa mereka berada di lingkaran dalam Allah tetapi tidak perlu repot-repot untuk mematuhi perintah-Nya. Ketika Yesus berkata, "Aku tahu segala pekerjaanmu" (Wahyu 3:15), dia berbicara tentang cara hidup mereka. Orang yang suam-suam kuku sering mengutip ayat-ayat Alkitab namun masih berperilaku seperti orang duniawi. Mereka ingin mendapatkan manfaat sebagai orang yang diidentifikasi bersama Yesus tetapi mereka tidak mau tunduk pada pengakuan mereka sendiri sebagai orang yang dekat dengan Allah.

Orang tersebut tidak "dingin" sama sekali. Orang-orang yang berdarah dingin menjalani kehidupan duniawi tanpa tahu meminta maaf. Mereka berpesta, minum minuman keras dan berfoya-foya, dan jangan heran sebab mereka tidak memiliki kesetiaan kepada Allah. Orang yang "dingin" itu hanya kelihatannya saja — dan mereka tidak berpura-pura untuk menjadi apa yang tidak dikehendaki mereka.

Tetapi orang-orang yang suam-suam kuku ini menjalani kehidupan dengan menipu diri, yakni kehidupan yang membahayakan pemberitaan Injil. Mereka mengaku sebagai anak yang berasal dari Allah, tetapi hidupnya dipimpin oleh selera duniawi. Hal ini menjadi kesaksian yang menghancurkan — lebih buruk dari orang yang dingin yang mengakui bahwa, "Saya tidak peduli dengan Allah."

Janganlah menyalahkan saya: Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada pengampunan dosa bagi orang-orang yang hidupnya suam-suam kuku. Yesus telah menyediakan pembersihan bukan hanya untuk orang-orang yang panas tetapi juga untuk yang suam-suam kuku dan dingin. Dia bersedia untuk membasuh dosa siapapun dari kita. Murka Allah terhadap dosa sepenuhnya telah dibayar dengan Kayu Salib dan hal itu telah memuaskan hati Allah, sehingga kita dibebaskan dari segala rasa bersalah.

Namun kita tidak hanya diampuni. Yesus juga menganugerahkan kebenaran-Nya kepada kita. Dia menaruh Roh-Nya di dalam kita, memberikan kita kekuatan kebenaran untuk mengatasi dosa. Namun, orang percaya yang suam-suam kuku tidak mengizinkan kebenaran Allah untuk mempengaruhi mereka — dan itulah tragedi mereka.

Anda lihat sendiri, orang yang suam-suam kuku telah mengalami pemurnian, semuanya telah termakan api hadirat Allah. Mereka telah mendengar tentang pemadaman murka Allah yang telah dilakukan oleh Kristus melalui curahan darahNya. Namun mereka menerima kebenaran mulia ini dengan menguap. Kristus melihat mereka dan berkata, "Kesuam-suamanmu telah membuat engkau semakin jauh dari hatiKu dibandingkan dengan dinginnya kedinginan apapun yang ada."

Setiap umat Kristiani yang membaca ayat ini hendaknya menguji hatinya untuk mengukur seberapa jauh keadaan anda yang suam-suam kuku.

Selama tahun-tahun pelayanan saya sebagai seorang pastur, saya telah mengamati beberapa tanda-tanda yang terdapat antara umat yang percaya yang kemudian bertumbuh menjadi suam-suam kuku. Semua tanda-tanda ini mungkin tampaknya terlalu akrab bagi anda, tetapi bacalah di dalam terang sabda Yesus yakni, "Aku tahu segala pekerjaanmu" dan lihatlah apakah hal itu berhubungan dengan anda:

Berdoalah senantiasa. Ada lelucon di kalangan para pendeta bahwa cara termudah untuk membuat umat Kristiani merasa bersalah adalah dengan bertanya tentang kehidupan doa mereka. Namun pada kenyataannya kehidupan doa orang yang setengah hati mengungkapkan sesuatu tentang orang percaya itu sendiri. Karya orang itu — atau kekurangan mereka — mencerminkan kondisi hatinya. Doa adalah pekerjaan Tuhan yang muncul dari hati yang dipenuhi Roh. Dan itulah yang utama dan pertama yang hilang ketika hati ini telah menjadi suam-suam kuku.

Menjadi tidak dipimpin oleh Firman Allah. Membaca Firman Tuhan dimaksudkan untuk membangkitkan, menggerakkan dan membangunkan kita. Namun kadangkala ketika kita membaca Alkitab seolah-olah kita sedang membaca buku-buku lain. Kadang menarik minat kita atau kadang tidak, dan jika kita bosan kita tinggal disisihkan saja.

Perjumpaan dengan Firman Allah yang hidup tidak dimaksudkan untuk menjadi tempat pelarian, seperti membaca buku biasa lainnya. Ini memiliki efek sebaliknya: Ini mengarah ke transformasi. Hati yang membuka diri kepada kuasa Firman Allah itu diubahkan. Tapi hati yang suam-suam kuku tidak berubah karena ia tidak pernah mengizinkan dirinya untuk diselidiki.

Ketidaktaatan terhadap Firman Tuhan. Betapa tragisnya ketika hati hangat yang suam-suam kuku akhirnya mendapat sekilas kebenaran suci. Roh Kudus menerobos dan menginsafkan orang percaya, yang menyadarkannya, "Tidak ada lagi kesuam-suaman kuku untuk saya. Saya memberikan semuanya kepada Tuhan."

Orang percaya yang suam-suam kuku memiliki tanggapan yang berbeda. Dia seperti orang yang dijelaskan dalam surat Jakobus: Dia melihat dirinya sendiri di cermin dan melihat kondisinya — tapi ketika ia pergi meninggalkannya ia dengan cepat melupakan apa yang telah ia lihat. Dia nyaman terhadap panggilan sebagai pengikut Kristus yang bersemangat.

Kurang Perhatian terhadap orang-orang yang terhilang. Ketika orang percaya yang suam-suam kuku ditunjukkan dengan laporan tentang orang-orang yang terhilang dan yang putus asa — apakah yang berada di sekitar komunitas mereka ataupun di luar negeri — ia tetap tidak tergerak hatinya. Bahkan pada saat ia mempertimbangkan orang-orang yang ia cintai namun tidak beriman, ia tidak merasa terganggu sama sekali.

Apakah ada jeritan di dalam jiwa anda untuk orang-orang yang anda tahu sedang berkeliaran di dalam kegelapan? Apakah terang Kristus menerobos pada saat anda sedang berdoa untuk menunjukkan kondisi mereka yang sebenarnya? Ketika anda melihat kebutuhan yang mendesak dari jiwa-jiwa yang miskin di negara-negara lain, apakah ambisi spiritualmu telah membangkitkan dirimu? Apakah anda memiliki api semangat untuk melihat orang-orang yang terhilang, buta, yang dirampas jiwanya untuk mengenal kasih Yesus?

Pertemuan yang tidak teratur dengan orang percaya lainnya. Orang percaya yang suam suam kuku pergi ke gereja bukan untuk diubahkan hidupnya melainkan karena hal itu membuat dia menjadi berfungsi. Berkumpul bersama dengan orang percaya lainnya untuk kemuliaan Allah menjadi tidak penting baginya. Dia memilih untuk pergi kapan saja dia mau dengan hanya untuk mendapatkan kenyamanan dalam pikiran.

Tapi raja Daud memahami pentingnya berada di rumah Allah di antara umat-Nya. Dia menyatakan bahwa satu hari di hadapan Allah adalah lebih baik daripada seribu hari di tempat lain. Daud bahkan mengatakan bahwa ia akan senang untuk melayani hanya sebagai penjaga pintu asalkan dia berada di sana. Seharusnyalah hal itu pun memiliki arti bagi kita. Hal itu telah diucapkan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan kerajaan atas puluhan ribu orang!

Ketidakpedulian yang apatis terhadap gereja. Seorang umat Kristiani yang suam-suam kuku tidak peduli apakah saudara atau saudarinya suam-suam kuku juga seperti dia. Dia mampu menyanyikan lagu-lagu penyembahan dengan mereka dan mendengarkan khotbah tanpa membiarkan apapun untuk meresap dalam dirinya. Jika dia memiliki caranya sendiri, tak satupun mengenai gerejanya yang akan pernah berubah. Dia tidak peduli apakah menjadi hamba-tubuh yang hidupnya mengabdi kepada masyarakat.

Ketika anda membaca sifat-sifat dari suam-suam kuku ini, adakah sesuatu yang membangkitkan di dalammu. Apakah anda dikendalikan oleh hal-hal yang dapat menggambarkan kehidupan anda? Kita semua perlu memohon kepada Allah untuk menggerakkan kita ke arah keprihatinanNya. Dia siap dan menunggu untuk mengembalikan gairah kesalehan kita.

Jika anda tahu sesuatu bisa mengubah hidup anda untuk kemuliaan Allah, akankah anda mencarinya?

Saya dan istri saya memiliki permainan game yang dimainkan begitu seringnya. Permainannya seperti ini: Bayangkan anda bisa menerima lima orang tamu untuk makan malam bersama, termasuk orang yang hidup di masa lalu maupun sekarang. Anda akan membuat pilihan untuk mengetahui orang-orang ini yang bisa mempengaruhi kehidupan anda dan yang tidak akan ada orang lain lagi yang dapat melakukannya. Anda akan mengenal hati mereka dan membiarkan mereka berbicara ke dalam hati anda. Jika hal ini bisa terjadi, siapakah yang akan menjadi pilihan anda?

Selama bertahun-tahun kami telah mendaftarkan banyak orang yang rohaninya luar biasa (meskipun saya juga menyertakan tokoh olahraga atau lainnya!). Bukankah hal ini merupakan sesuatu hal yang hebat? Untuk minum dari dalam sumur mereka yang bisa membantu hidup anda untuk menjadi serupa dengan Kristus?

Anda telah membuat daftar dan kemudian mengirimkan undangan, dan sekarang semua tamu anda mengatakan bahwa mereka bisa datang. Maka anda pun mulai merencanakan perjamuan yang sempurna dan suasana yang sempurna di mana tujuannya untuk melayani mereka. Anda menjadi bersemangat karena anda menyadari bahwa anda akan memiliki saat yang paling berarti dalam hidup anda.

Namun sementara malam khusus itu menjelang tiba, ada sesuatu yang anda tolak. Keinginan lainnya pun mulai bermunculan di kepala anda: "Saya benar-benar ingin menyelesaikan buku yang menakjubkan yang sedang saya baca. Saya baru saja melihat apa yang terjadi sesungguhnya." Akhirnya, keinginan anda akan terganggu dan bertumbuh begitu kuat. Anda memutuskan untuk melewati acara makan malam ini. Kemudian, ketika pasangan anda menghibur tamu anda, namun anda duduk diam di kamar sebelah, menarik diri dari sesuatu yang bisa mengubah hidup anda.

Itulah apa yang dilakukan oleh orang yang suam-suam kuku. Membunuh gairah yang sejati! Hal itu menyita setiap semangat kita yang "panas" untuk perkara-perkara milik Allah.

Itulah yang sesungguhnya diperingatkan Tuhan Yesus kepada jemaat di Laodikia. Pesannya adalah bukan sebuah kecaman tetapi harapan, cinta, kasih karunia dan kekuatan. Dia mengatakan, "Ada kabar baik bagi anda. Ya, kondisi anda telah menjijikkan bagiKu — tapi Aku memanggilmu keluar dari suam-suam kuku sekarang ini. Aku akan menyediakan kamu dengan semua kekuatan untuk mewujudkannya."

Itu sungguh benar — Kristus tidak menulis untuk meninggalkan orang yang suam-suam kuku tersebut. Ia memperingatkan mereka untuk membawa mereka kembali kepada diriNya sendiri — untuk menyalakan kembali api hubungan mereka dengan Dia.

Apa berita gembira yang sebenarnya yang diberikan Yesus untuk orang yang suam-suam kuku?

Bagian pertama dari berita Kristus yang baik untuk Laodikia itu dapat diringkas dalam ayat ini: "engkau tidak dingin dan tidak panas!" (Wahyu 3:15, cetak miring adalah dari saya). Beberapa terjemahan dari kalimat ini berbunyi, "Aku lebih suka kamu menjadi…"

Anda mungkin berkata, "Kedengarannya seperti saran belaka." Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran sejati. Yesus adalah Tuhan alam semesta — dan Ia mengungkapkan keinginanNya. Ketika Ia mengatakan, "Aku lebih suka kamu menjadi ...," kita bisa tahu bahwa Dia akan memerintahkan setiap sumber daya yang tersedia untuk diberikan kepada kita. Jika Dia ingin agar hati orang-orang yang suam-suam kuku ini hangat kembali dan berada dalam bara api lagi, Dia akan melepaskan sehabis-habisnya ketertarikanNya untuk melihat hal itu terjadi. Dan rencana Yesus tidak akan gagal.

"Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku" (Wahyu 3:16). Yesus memiliki ketidaksukaan atas kesuam-suaman kuku kita. Ini seperti cuka di dalam mulutNya, sebuah empedu pahit yang begitu mengerikan itu akan menyebabkan refleks muntah yang menendang keluar dari mulutNya. Jika kita bertahan dalam kesuaman kita, maka rasa asam akan menyebabkan Dia memuntahkan kita keluar.

Namun itu bukanlah kata akhir dalam bagian ini. Berikutnya kita membaca: "Barangsiapa Kukasihi ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah" (3:19). Inilah kasih Kristus yang menyebabkan Dia berbicara kepada kita mengenai hal ini. Inilah Injil kasih karunia yang menjangkau bahkan kepada orang-orang yang paling suam-suam kuku sekalipun yang berada di antara kita.

Sederhananya, Yesus mengatakan kepada kita bahwa meskipun ketika kita telah menjadi suam-suam kuku, kehangatan cintaNya segera bergerak dengan melakukan tindakan. Tegoran hardik-Nya merupakan penebusan, tujuannya adalah untuk mendisiplinkan kita agar kita dipulihkan. Cinta Yesus dapat membangkitkan komitmen kita yang biasa-biasa saja. Dan Dia menawarkan kita ini: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku" (3:20).

Bapa-bapa gereja menyebutnya sebagai aspek dari sifat Allah yakni "kesabaran." Dan alasan untuk kesabaranNya adalah kasih. Namun Yesus memiliki lebih banyak lagi kata-kata yang akan diucapkan untuk orang yang suam-suam kuku ini. Dia menawarkan hadiah bagi semua orang yang akan menanggapi peringatanNya: "Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya" (3:21).

Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Juruselamat kepada anda: Dia menginginkan kasih sayangmu yang penuh. Dia ingin agar Kidung Agung itu menjadi kisah cinta hubungan anda dengan Dia. Dia menginginkan anda untuk merindukan Dia ketika Ia tampaknya jauh dan untuk menyenangkan Dia ketika Dia berada dekat. Dia menginginkan anda diisi begitu rupa dengan kasih-Nya bahwa anda akhirnya digerakkan untuk bertindak — melakukan karya-karyaNya dengan senang hati dan dengan sepenuh hati.

Ini telah menjadi hati Allah sejak Perjanjian Lama. Dia menyatakan bahwa, "Ini bukanlah keinginanKu bahwa setiap orang akan dibuang atau terhilang." Dan sekarang, dalam kitab Wahyu, Dia mengingatkan kita, "Aku merencanakan jalan-jalan untuk membawa kembali semua orang-orang yang suam-suam kuku dengan kondisi apapun."

Apakah mungkin ada berita yang lebih baik bagi orang-orang percaya yang suam-suam kuku? Orang-orang ini dengan begitu mudahnya dinilai sebagai orang yang setengah hati? Yesus tidak berhenti pada pengungkapan dosa mereka — Ia pun memberikan mereka obat pemunahnya.

"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat" (Wahyu 3:17–18).

Catatlah nasihat Yesus untuk kita di sini. Dia berkata bahwa Dia memiliki "emas yang dimurnikan dalam api" — dan kita harus membelinya dari Dia. Dia sedang berkata kepada kita, "Aku tahu, engkau tidak memiliki kekuatan untuk mengembalikan nyala api yang panas dari Allah di dalam hatimu. Itulah karyaKu yang bekerja di dalam kamu. Sekarang, biarkanlah Aku melakukan pekerjaanKu di dalam hatimu."

Namun terdapat pula keseriusan yang mengerikan dalam peringatan Yesus ini. Singkatnya: Janganlah menerima tawaran Allah itu dengan percuma. Selidikilah hatimu — janganlah menunggu pendetamu atau temanmu untuk mendekati kamu. Seorang umat Kristiani yang suam-suam kuku bisa saja kelihatannya kepada orang-orang lainnya seperti ia seorang yang terbakar oleh api Allah, karena ia menyembah dan menunjukkan kasih sayangnya untuk Yesus. Ketidaktaatannya tak akan terlihat oleh semua orang kecuali Tuhan.

Apakah anda sedang bertumbuh sebagai suam-suam kuku? Apakah anda tidak memiliki "keinginan" untuk menggairahkan kesalehanmu untuk dipulihkan? Saya punya dua kata untuk anda: Cukuplah mengetuk. Olehkarena itu teruslah mengetuk. Hati anda begitu berharga bagiNya — Dialah yang mengatakannya — dan Ia telah berjanji untuk membawa anda kembali kepada diriNya. Dia telah menyatakan cintaNya kepada anda bahkan untuk anda yang suam-suam kuku. Dan peringatanNya untuk anda merupakan tanda kasihnya yang sungguh-sungguh.

Biarkanlah pesan ini membangkitkan anda. Biarkanlah telinga anda terbuka untuk undanganNya: "Datanglah melalui pintu ini yang telah Aku bukakan di hadapanmu. Aku memiliki semua sumber daya yang engkau butuhkan. Dan Aku ingin engkau duduk di sebelahKu dan menikmati kemuliaan-Ku."

Biarkanlah kebenaran mulia ini membangunkan anda dalam roh — menghidupkan kembali di dalam hati anda — dan menggelisahkan anda untuk kembali mengerjakan pekerjaanNya yang baik. Amin!

Indonesian