Mencari Gereja yang Benar di Tempat yang Salah

Jika ada satu keluhan yang selalu terdengar dari orang Kristen dari seluruh dunia, keluhan tersebut adalah sebagai berikut, "Saya tidak bisa menemukan gereja yang bagus di mana-mana! Saya perlu gereja di mana keluarga saya bisa dihiburkan - di mana kami bisa mendengar Firman Allah yang murni, dan di mana anak-anak saya bisa tumbuh dewasa mengenal kebenaran Tuhan yang sejati. Tetapi, gereja semacam itu tidak bisa saya temukan!"
Dalam jangka lima tahun ini, keluhan yang satu ini datang seperti air bah dari ribuan pembaca kami. Banyak di antara mereka yang menulis, "Ke mana pun saya pergi, saya jumpai gereja-gereja yang penuh dengan propaganda, kebodohan, kefanatikan - berbagai macam hal yang mengalihkan perhatian dari Injil. Semua khotbah yang saya dengar dangkal isinya dan tidak ada kehidupan di dalam penyembahan. Saya merasa kosong setiap kali meninggalkan tempat kebaktian."

Ada juga yang mengeluh, "Pendeta kami selalu mencoba hal-hal yang baru di gereja, seperti metode penginjilan yang baru, musik yang baru, dan berbagai gerakan "kebangunan rohani" yang baru. Dan sekarang gereja kami terpecah-belah oleh karena usahanya yang terus-menerus mencari taktik-taktik yang baru!"

Tentu saja ada perkecualian dari cerita-cerita yang menyedihkan di atas. Beberapa pembaca menulis, "Saya mengucap syukur kepada Allah atas pendeta kami. Dia setia berlutut dan berdoa - dan setiap kali dia berkhotbah, kuasa surga turun. Tuhan memberkati gereja kami dengan heran!"

Bagaimana pun juga, sungguh tragis bahwa dewasa ini sedikit sekali hamba Tuhan yang mempunyai urapan Roh Allah. Barangkali mereka bisa membawakan kisah yang indah atau menyisipkan humor dalam khotbah-khotbah mereka. Tetapi mereka tidak memiliki Firman yang hidup dari surga, sebab mereka tidak menyempatkan diri untuk menyendiri dengan Tuhan. Akibatnya, di mana-mana ada kelaparan akan Firman yang murni dari Allah.

Ada kabar yang sekaligus baik dan buruk bagi saudara yang sulit menemukan gereja yang bagus. Pertama, kabar yang buruk: saudara tidak akan pernah menemukan gereja yang benar - gereja yang penuh kebenaran dan diberkati Allah - sampai saudara mulai mencarinya di tempat yang tepat.

Sekarang kabar yang baik: Allah dengan jelas menunjukkan kepada kita di dalam FirmanNya di mana gereja yang suci dan diberkati ini dapat ditemukan. Saya sangat berharap untuk dapat menunjukkan dalam warta ini di mana saudara bisa mencari dan menemukannya!

Yeremia Menemukan Gereja Ini "... Ketika Ia Masih Terkurung di Pelataran Penjagaan Itu ..." (Yeremia 33:1)

Sementara nabi Yeremia yang saleh terkurung dalam penjara, Yerusalem mengalami keruntuhan. Kota ini merupakan pusat ibadah gereja Perjanjian Lama. Beberapa waktu sebelumnya, Yerusalem adalah tempat yang suci - penuh dengan kemuliaan Allah, dan dilayani oleh nabi-nabi yang suci dan hamba-hambaNya yang kudus.

Tetapi sekarang Yerusalem penuh dengan sakit-penyakit dan kematian, dan dihuni oleh nabi-nabi palsu dan orang yang mati kehidupan rohaninya. Seandainya saudara termasuk salah satu orang suci yang tersisa dan bertahan pada waktu itu, saudara tidak akan bisa menemukan satu rumah ibadah pun yang benar atau seorang hamba Tuhan pun yang saleh. Segala sesuatu yang dulunya kudus dan penuh berkat sudah rusak binasa.

Hati Yeremia hancur ketika ia melihat keadaan yang payah itu. Allah sudah memberitahu Yeremia di pasal sebelumnya bahwa Yerusalem sudah terlalu berdosa dan sekarang Dia "menyembunyikan wajahNya" dari kota ini. Dia memperingatkan, "Aku tidak tahan melihat gerejaKu yang sudah berubah. Penyembahan berhala dan kebodohan orang-orang - semua gerakan "sotoh rumah" yang baru - semua ini membangkitkan amarahKu. Segala kedagingan dan hal yang tidak berasal dari Aku, akan Kubakar sampai hangus!" (lihat Yeremia 32:29).

Yeremia sendiri menjadi sangat terpusat perhatiannya pada puing-puing di sekelilingnya sehingga pandangannya tidak tertuju pada janji-janji yang Allah telah tetapkan untuk umatNya. Yeremia bisa menjadi kehilangan harapan, hari-harinya habis terbuang untuk memikirkan hal-hal yang menyedihkan dan makin tenggelam ke dalam keputusasaan. Barangkali dia berpikir, "Sia-sialah semuanya ini - Allah sudah menyembunyikan wajahNya dari kita. Tidak ada satu rumah ibadah pun yang murni!"

Tetapi tiba-tiba Tuhan berfirman kepada nabi ini, "Yeremia, berdoalah kepadaKu dengan sungguh-sungguh. Kamu kira gerejaKu sudah tidak ada sisa-sisanya lagi. Tetapi akan Kutunjukkan kepadamu keajaiban yang sudah Kurencanakan untuk umatKu!" (lihat Yeremia 33:3).

Jika orang Kristen dewasa ini ingin mencari gereja yang benar, mulailah dengan cara ini: dengan doa! Gereja Allah yang benar tidak akan bisa ditemukan dengan cara naik-turun bis, kereta api, atau pesawat terbang dan hilir-mudik ke seluruh penjuru dunia. Kita tidak bisa sampai di gerejaNya dengan cara modern apa pun. Satu-satunya petunjuk yang dapat diandalkan adalah persekutuan doa kita dengan Tuhan!

Allah Menyatakan kepada Yeremia JanjiNya yang Teguh dan Mulia tentang Suatu Imamat Kudus yang Abadi!

Allah telah memperingatkan gereja yang murtad di Israel, "...Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!...kesembuhan tidak ada bagimu! ...Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu" (Yeremia 30:12-15). Dengan kata lain, Dia berfirman, "UmatKu ada di dalam kehancuran dan kebinasaan, kondisi mereka tidak bisa diperbaiki lagi!"

Dewasa ini gereja Tuhan Yesus Kristus juga parah keadaannya. Saya simpulkan hal ini setelah melihat video-video yang dikirim oleh orang-orang percaya dari seluruh Amerika. Video-video ini berisi "kebangunan-kebangunan rohani" dan konferensi-konferensi tertentu. Mereka menulis, "Saudara Dave, kamu tidak akan percaya bahwa ada penghujatan yang sedemikian rupa dalam video ini."

Biasanya saya akan berpikir, "Ah, tentunya tidak akan seburuk itu." Tetapi ketika saya menonton video-video tersebut, isinya adalah lebih parah daripada apa yang mereka gambarkan. Kebaktian-kebaktian tersebut dipimpin oleh nabi-nabi palsu dan para oportunis yang mengucapkan hal-hal gila dan hujatan-hujatan kepada Tuhan. Coba pertimbangkan kejadian-kejadian berikut yang terjadi di berbagai kebaktian:

Seorang pengajar aliran kemakmuran memberitahu para penonton bahwa tidak ada gunanya menderma orang miskin. Sebaliknya dia berkata, "Berikan uangmu kepada orang yang diberkati Tuhan, maka kamu akan balik diberkati!"

Seorang laki-laki yang mengenakan rantai anjing di lehernya merangkak kian-kemari di lantai dan menggonggong seperti anjing, sementara itu paduan suara menyanyikan lagu "Ku Kan Turut Ke Mana Dia Memimpinku." Menurut pemimpin-pemimpin kebaktian tersebut, hal ini menunjukkan kepatuhan yang dipimpin oleh Roh Kudus!

Orang-orang berlari ke sana kemari di gelanggang sementara grup puji-pujian menyanyikan lagu "Lari Demi Uang." Rupanya, semakin cepat lari mereka, semakin banyak berkat uang yang akan didapat.
Ketika saya melihat kejadian-kejadian dalam video tersebut, jiwa saya menjerit, "Ya Tuhan - ini adalah penghujatan! Para gembala dan kawanan domba sama-sama buta! Bagaimana Engkau akan memulihkan pekerjaanMu yang sudah dicemarkan ini? Luka gerejaMu seperti tidak bisa tersembuhkan lagi!"

Tentu saja Tuhan "memalingkan wajahNya" dari segala kebodohan dan penghinaan. Tetapi Dia tidak pernah menyembunyikan diriNya dari mereka yang sungguh-sungguh berdoa bersekutu denganNya. Dan Dia berfirman kepada Yeremia yang rajin berdoa, "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah (Yeremia 33:6).

Sungguh kata-kata yang menakjubkan! Allah berfirman kepada nabi ini, "Percaya atau tidak, Yeremia, Aku akan memulihkan umatKu. Sesungguhnya, Aku akan menuntun mereka menuju kesejahteraan dan kebenaran yang tiada habisnya! Segera Aku akan mengadakan penyucian besar-besaran, dengan rahmat yang baru. Dan sekali lagi gerejaKu akan menjadi tempat suka cita dan puji-pujian yang murni, tempat di mana semua belenggu diputuskan!"

Kemudian Tuhan memberikan janjiNya yang teguh dan mulia: "Beginilah Firman Tuhan semesta alam: Di daerah ini, yang sudah menjadi reruntuhan, tanpa manusia dan tanpa hewan, dan di segala kotanya akan ada lagi padang rumput bagi gembala-gembala yang membaringkan kambing domba di situ" (Yeremia 33:12). Tuhan mengatakan bahwa, "Aku akan menegakkan sejumlah besar imam yang saleh di setiap kota. Dan mereka akan melayaniKu dalam kebenaran, sehingga domba-dombaKu dapat berbaring dengan tenang!"

Di setiap kota besar dan kecil, baik di gunung-gunung atau di lembah-lembah, baik di utara atau pun di selatan, akan ada satu "kandang domba" - tempat perlindungan bagi kawanan domba - dengan seorang gembala yang mengawasi mereka. Dan "...kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang yang menghitungnya, demikianlah Firman Tuhan" (ayat 13). Ayat ini berbicara tentang keakraban, perhatian pribadi untuk setiap domba. Tuhan berkata, "Hamba-hambaKu yang saleh akan memelihara umatKu satu persatu!"

Kemudian Tuhan meringkaskan berkat pemulihan untuk umatNya, "Sesungguhnya, waktunya akan datang...bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda" (ayat 14). "Janji" ini sepertinya terlalu indah untuk dipercaya. Allah tidak akan hanya menyucikan gerejaNya dan memulihkan umatNya - tetapi Dia akan mengaruniakan gembala-gembala yang saleh!

Hanya Tuhan sendiri yang mampu melakukan pekerjaan yang mengherankan ini. Tidak ada pengabar Injil, guru, atau aliran baru yang bisa melaksanakannya. Ini hanya bisa terjadi oleh janji Tuhan yang teguh!

Saya Percaya bahwa Janji-janji yang Allah Firmankan kepada Yeremia adalah Tentang Zaman Kita!

"Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri" (Yeremia 33:15). Apakah yang dimaksud Tuhan dengan "pada waktu itu"? MaksudNya adalah saat penglihatan itu akan dipenuhi. Dan siapakah "Tunas keadilan" yang Dia sebutkan? "Tunas keadilan" itu tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus!

Saudara-saudara yang terkasih, Allah sudah memenuhi penglihatan ini, melalui kematian dan kebangkitan anakNya, Yesus Kristus. Dia telah mendirikan gerejaNya, dan nama gereja tersebut bukanlah Baptis, Pantekosta, atau nama-nama lain; melainkan adalah "Tuhan-keadilan kita" [terjemahan dari Alkitab bahasa Inggris adalah "Tuhan-kebenaran kita", penerjemah] (ayat 16).

Dan inilah berita yang paling indah dari semuanya. Allah berfirman bahwa gereja ini "...akan menjadi pokok kegirangan: ternama, terpuji dan terhormat bagiKu di depan segala bangsa di bumi yang telah mendengar tentang segala kebajikan yang Kulakukan kepadanya; mereka akan terkejut dan gemetar karena segala kebajikan dan segala kesejahteraan yang Kulakukan kepadanya [perbuat untuk mereka]" (ayat 9).

Arti persis dari bagian terakhir kalimat di atas adalah, "Mereka akan gemetar dan tercengang, penuh dengan kekaguman dan ketakutan akan Allah." MaksudNya, "Aku akan melakukan sesuatu yang sangat mengherankan, yang nyata sekali penuh dengan sejahtera dan kebenaranKu yang tiada habisnya, sehingga manusia menjadi gemetar ketakutan!"

Apa yang menyebabkan ketakutan dan kegemetaran ini? Khotbah yang keras mengenai penghakiman? Khotbah tentang hukum-hukum Allah? Ungkapan murka Allah? Tidak! Semua ketakutan dan kegemetaran ini akan timbul oleh karena pernyataan Allah tentang kemurahanNya! Selain itu juga dinyatakan melalui berkatNya yang tidak sepatutnya diberikan kepada kita, yang menyertai umatNya dengan kesejahteraan dan ketenangan yang berlimpah-limpah.

Apakah Janji Allah tentang Kesembuhan, Pengampunan dan Gembala-Gembala yang Suci Membuat UmatNya Teledor?

Ketika Tuhan berjanji untuk menjadi sumber kebenaran bagi umatNya dengan melalui iman, apakah bangsa Israel tiba-tiba mulai mengiring Dia dengan seenaknya dan meremehkan norma-norma kesucian Tuhan? Sama sekali tidak. Melainkan, janjiNya tentang kesejahteraan dan ketenteraman membuat mereka gemetar ketakutan!

Kita melihat gambaran dari kegemetaran yang kudus ini di Markus 4. Ketika badai mengancam hidup murid-muridNya, Yesus menghardik angin dan danau, "...'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali" (Markus 4:39). Bagaimana reaksi murid-murid Tuhan Yesus? Alkitab berkata, "Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: 'Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepadaNya?'" (ayat 41).

Mengapa mereka "menjadi sangat takut"? Bukan oleh hardikan Tuhan yang keras, tetapi karena Dia menghentikan angin ribut dan mendatangkan kesejahteraan dan keteduhan. Singkatnya, mereka gemetar terhadap kebaikan yang Yesus tunjukkan kepada para pengikutNya yang tidak layak dan kurang percaya.

Jadi, dengan cara apa Allah akan membangkitkan ketakutan dan kegentaran di gereja akhir zaman ini? Apakah melalui khotbah yang menggelegar tentang penghukuman, atau melalui suatu bentuk peraturan yang baru? Allah tidak akan pernah melakukan hal yang demikian! Umat Allah akan menjadi gemetar terhadap pernyataan yang mulia tentang janji-janji perjanjian baruNya!

Kita akan menjadi gemetar ketika menyadari bahwa RohNya hidup dan bekerja di dalam kita, para manusia yang tidak layak, untuk mempersiapkan kita sebagai pengantinNya. Kita akan berseru, "Apa? Tuhan sedang bekerja di dalam diri saya yang penuh masalah, kegagalan, dan banyak tingkah ini? Dia akan membuat saya melakukan kehendakNya - menjadikan saya suci, tanpa dosa, dan juga terang dunia?" Kita akan menjadi rendah hati dan penuh dengan ketakutan yang kudus!

Bukankah ini yang saudara cari di gereja?

Bagaimana Halnya dengan Para Gembala dan Kawanan Domba yang Saleh yang Akan Mendiami Setiap Kota?

Mungkin saudara bertanya-tanya dalam hati, "Apakah Anda berkata bahwa Allah akan membersihkan gerejaNya dari semua doktrin kemakmuran yang sesat dan dari gembala bayaran yang palsu?" Tidak, maksud saya tidak demikian. Sesungguhnya, menurut satu nubuatan dalam Perjanjian Lama, di dalam gereja akan selalu terdapat kemalasan dan ketidaktegasan seperti pelayanan imam Eli. Hal ini disebut pelayanan Abyatar, imam yang meninggalkan Daud, dan pelayanan ini seratus persen berdasarkan kedagingan!

Saudara mungkin juga ingin tahu, "Di mana gembala-gembala yang saleh yang Tuhan janjikan kepada kita? Di mana mereka melayani? Apa kita dapat menemukan gereja mereka yang benar di mana saja, baik di kota besar, kota kecil maupun di desa-desa?"

"Saya tidak mengerti bagaimana Allah akan menemukan cukup pendeta yang suci dan tidak tercemar, lalu 'menempatkan mereka' di setiap tempat. Di dunia ini tidak ada cukup sekolah Alkitab dan seminari bahkan untuk mulai memenuhi nubuatan yang luar biasa ini. Saya tahu bahwa Tuhan sedang mendirikan sejumlah besar pendeta muda yang saleh. Tetapi pasti jumlahnya sedikit sekali. Jadi di mana imamat yang katanya banyak ini?"

Kita temukan jawaban pertanyaan tersebut di bagian akhir kisah dari Yeremia. Allah berfirman kepada nabi ini, "Seperti tentara langit tidak terbilang dan seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan hambaKu Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku" (Yeremia 33:22). MaksudNya adalah, "Aku berikan kepadamu janji yang telah Kutetapkan ini. Aku akan melipatgandakan jumlah imamat yang suci yang akan menggembalakan kawanan dombaku yang semakin banyak jumlahnya!"

Bagaimana Allah akan melakukan hal ini? Jawaban pertanyaan ini terdapat di dalam kitab Wahyu, "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya - dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya..." (Wahyu 1:5-6). Allah telah menjadikan kita semua imam-imamNya! Setiap orang yang telah dibasuh dengan darah Yesus adalah anggota imamat kerajaanNya!

Rasul Petrus menekankan hal ini di 1 Petrus 2:5, "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1 Petrus 2:5). Allah telah memanggil kita untuk menjadi imam-imam pelayanNya!

Konsep Tuhan tentang "gereja" adalah sangat berbeda dengan konsep manusia. Kita pikir gereja adalah pelayanan untuk sesama manusia dan juga merupakan tempat di mana kebutuhan jasmani, rohani, dan emosi dari umat Allah terpenuhi. Tentu saja hal-hal ini adalah bagian yang membentuk suatu gereja. Tetapi, gereja yang sejati menurut Alkitab dimulai dengan pelayanan untuk Yesus Kristus. Konsep Tuhan tentang gereja adalah di mana ada pelayanan untukNya, di sanalah ada gereja!

Perbedaan in diilustrasikan di Yehezkiel 44. Berikut ini, Tuhan menggambarkan pelayanan yang berpusatkan manusia:

"Di dalam tempat kudusKu, merekalah yang mendapat tugas penjagaan di pintu-pintu gerbang Bait Suci dan tugas pelayanan di dalam Bait Suci; merekalah yang menyembelih korban bakaran dan korban sembelihan bagi bangsa itu dan bertugas bagi bangsa itu untuk melayaninya...Aku menetapkan mereka untuk bertugas di Bait Suci dan melakukan segala pelayanan yang berhubungan dengan itu dan melakukan segala sesuatu yang perlu di situ" (Yehezkiel 44:11, 14).

Menurut ayat di atas, imam-imam tersebut menjalankan segala tugas yang biasa dilakukan oleh seorang pendeta. Mereka berkhotbah, memberi konsultasi, melayani kebutuhan sesama manusia. Secara lahiriah, pelayanan tersebut sepertinya menghasilkan suatu gereja yang bagus dan kokoh.

Tetapi kenyataannya, imam-imam tersebut menuruti apa saja kehendak kedagingan orang-orang tersebut, "Oleh karena mereka telah melayani bangsa itu di hadapan berhala-berhala mereka, dan mereka bagi kaum Israel telah menjadi batu sandungan, yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, oleh karena itu Aku bersumpah mengenai mereka, demikianlah Firman Tuhan Allah, bahwa mereka akan menanggung hukumannya sendiri" (ayat 12).

Gembala-gembala yang palsu ini tidak memiliki Firman dari Allah. Sesungguhnya, Allah mengatakan bahwa Dia adalah musuh mereka! "Mereka tidak akan mendekati Aku untuk melaksanakan tugas imam di hadapanKu atau pun mendekati segala barangKu yang kudus atau persembahan-persembahan maha kudus; mereka akan menanggung nodanya yang timbul karena perbuatan-perbuatan mereka yang keji" (ayat 13).

Secara sederhana, Allah memberitahu kita, "UmatKu menginginkan gembala-gembala yang palsu! Mereka tidak mau duduk di bawah teguran FirmanKu yang keras dan tidak mau dituding dosanya. Jadi, Aku akan sediakan jenis gembala yang mereka inginkan. Aku akan menunjuk pendeta-pendeta yang akan melayani keinginan keberhalaan dan nafsu keduniawian mereka!"

Pertanyaan Saya - Apa yang Saudara Cari di Sebuah Gereja?

Barangkali saudara mencari gereja untuk mengajar anak-anak saudara di Sekolah Minggu. Atau, barangkali saudara mencari persekutuan yang murni. Mungkin saudara lapar akan puji-pujian dan penyembahan yang indah. Atau barangkali saudara mencoba memenuhi suatu kebutuhan yang dalam di kehidupan saudara.

Jika salah satu alasan di atas berkenaan dengan saudara, saya mempunyai pertanyaan yang serius untuk saudara: untuk memenuhi kebutuhan di atas, apakah saudara mau menempatkan diri dan keluarga saudara di bawah keimamatan Abyatar - yaitu pelayanan yang ditolak Tuhan? Akan tundukkah saudara pada khotbah dari gembala yang "diangkat" Tuhan untuk melayani penyelewengan manusia?

Saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan gereja Allah yang murni: Alkitab mengatakan bahwa saudara telah ditahbiskan sebagai seorang imam kerajaan Tuhan! Ini benar - saudara akan berfungsi sebagai gembala, pelayan, dan imam. Dan gereja yang murni akan bermula di rumah saudara sendiri!

Alkitab berkata bahwa setiap orang percaya telah dipanggil kepada keimamatan Zadok yang saleh:

"Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudusKu waktu orang Israel sesat dari padaKu, merekalah yang akan mendekat kepadaKu untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapanKu untuk mempersembahkan kepadaKu lemak dan darah, demikianlah Firman Tuhan Allah. Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudusKu dan yang akan mendekati mejaKu untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya terhadap Aku" (Yehezkiel 44:15-16).

Saudara tidak harus belajar di Sekolah Alkitab untuk menjadi bagian dari imamat kerajaan Allah. Tidak perlu ada surat pentahbisan yang digantung di dinding rumah saudara. Setiap orang yang telah dicuci oleh darah Yesus telah diangkat menjadi imam bagi Tuhan!

Saya dibesarkan di tengah keluarga yang menjalankan apa yang dulu disebut "altar keluarga". Ayah saya percaya bahwa ayat di kitab Ibrani yang memerintahkan orang Kristen untuk tidak meninggalkan pertemuan ibadah, juga berlaku untuk keluarga. Jadi, kami tidak diperbolehkan untuk melalaikan altar keluarga.

Ketika tiba waktunya untuk acara altar keluarga di rumah kami, seringkali kami sedang bermain dengan teman-teman di luar. Tetapi ketika orang tua kami berseru, "Jam doa!", semua tetangga tahu bahwa keluarga Wilkerson sedang akan menghadap altar.

Dengan senang hati ayah saya berlaku sebagai imam dan gembala di rumah kami. Tetapi bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara menyelidik hati saudara untuk menjadi imam bagi keluarga saudara? Saudara menyatakan bahwa saudara tidak bisa menemukan gereja yang bagus - yang bisa menggerakkan dan memotivasi hati saudara, yang bisa melayani anak-anak saudara. Tetapi sudahkan saudara lakukan tugas keimamatan yaitu menjadi perantara bagi orang-orang yang saudara cintai di hadapan Tuhan?

Kita telah lihat di Alkitab bahwa gereja Allah yang murni berada di mana pun ada orang-orang percaya yang melayaniNya. Dan ini seharusnya juga terjadi di rumah saudara. Rasul Paulus menceritakan kepada kita tentang Priskila dan Akwila, "...jemaat di rumah mereka" (Roma 16:5).

Sayangnya, banyak orang Kristen pulang ke rumah dan menghabiskan waktu untuk menonton TV. Mereka pergi shopping sampai kecapaian. Dan mereka cuma memberi sisa-sisa waktu, kalau pun ada, untuk melayani Kristus. Mereka tidak pernah berdoa. Mereka tidak pernah mengunci diri untuk berdoa mencari Tuhan atau menjadi perantara bagi suami/istri dan anak-anak mereka. Dan mereka mengeluh bahwa mereka tidak bisa menemukan gereja yang bagus!

Tidak menjadi soal jika di dalam keluarga saudara tidak ada suami atau ayah untuk berperan sebagai imam. Barangkali saudara adalah seorang ibu yang membesarkan anak seorang diri, atau saudara masih belum menikah. Siapa pun saudara, Allah berkata bahwa saudara adalah imam kerajaanNya - dan saudara dipanggil untuk melayaniNya!

Saudara mungkin berkata, "Tetapi saya sudah menemukan gereja yang benar. Saya bertemu Tuhan setiap minggu di sana. Khotbah-khotbahnya dari Tuhan dan penyembahannya indah sekali. Saya puas dengan gereja saya."

Kalau demikian halnya, saya ikut bersenang hati. Tetapi jika saudara melihat gereja hanya sebagai tempat pertemuan, berarti saudara belum menemukan gereja yang benar. Gereja yang benar dan diberkati Allah ada di mana pun saudara berada - di rumah, di kantor, di dalam perjalanan ke tempat kerja. Yaitu, di mana saja saudara mencariNya, menyembahNya, dan melayaniNya!

Jika saudara tidak melayani Tuhan di rumah saudara, berarti saudara telah menjadi seperti imam Abyatar. Perhatian saudara hanya tertuju pada kebutuhan diri sendiri. Dan saudara tidak akan menemukan gereja yang benar sampai saudara pergi ke ruang doa saudara. Saudara akan menemukan gereja yang benar dengan cara memberi Yesus waktu yang berkualitas - dengan menuruti kehendakNya untuk berhubungan erat dengan saudara!

Ketika rumah saudara menjadi sebuah gereja, kebutuhan yang terdalam pun akan terpenuhi - bukan dengan cara manusia, tetapi dengan cara yang heran dari Bapa di Surga. Dan kebutuhan anak-anak saudara juga akan tercukupi - semuanya karena Roh Kudus berhubungan dan berkomunikasi dengan saudara di dalam doa saudara!

Kemudian saudara bisa pergi ke gereja mana saja, walaupun gereja tersebut kelihatannya mati. Kenapa? Saudara pergi ke sana supaya bisa berhubungan dengan para Zadok yang mencari Tuhan di gereja tersebut! Hamba-hambaNya yang lapar akan FirmanNya ada di mana-mana - dan dengan heran Dia akan membawa saudara kepada mereka yang juga lapar seperti saudara untuk melayaniNya.

Baru-baru ini saya mendapat kesempatan untuk melayani pendeta-pendeta di beberapa negara Eropa timur. Selama Komunis berkuasa di sana, gereja mereka dilarang untuk mengadakan kebaktian. Seringkali sekelompok kecil orang percaya harus berjalan sekitar 16 kilometer masuk ke dalam hutan untuk mengadakan persekutuan. Kelompok ini tidak mempunyai pendeta atau tua-tua sidang yang resmi. Mereka mengerti bahwa mereka semua adalah imam Tuhan.

Saya juga mendengar kisah tentang orang-orang percaya yang dipenjara dan yang satu-satunya persekutuan yang mereka miliki, kadang-kadang sampai bertahun-tahun, adalah dengan Tuhan. Satu lelaki Kristen melewatkan 25 tahun dalam penjara tanpa kontak dengan orang percaya yang lain. Tetapi setiap waktunya dia habiskan dalam gereja, dalam arti melayani keinginan Yesus untuk berhubungan erat dengan dia.

Saudara-saudara yang terkasih, keimamatan yang Yeremia nubuatkan ada di mana-mana. Keimamatan ini terdiri dari sejumlah besar orang yang lapar akan Allah dan yang percaya akan janji-janji Bapa yang teguh kepada mereka. Janji-janji ini telah menenteramkan mereka dalam kesejahteraan dan kebenaran yang melimpah. Dan mereka menjawabNya dengan cara melayaniNya dengan setia, yang dimulai di rumah mereka sendiri!

Indonesian