Apakah Engkau Marah Kepada Tuhan?

Saya percaya bahwa tidak ada yang lebih berbahaya bagi seorang Kristen selain daripada terus menerus membawa kepahitan dan amarah terhadap Tuhan. Namun justru saya menemui bertambahnya orang percaya yang mengalami hal ini. Mungkin mereka tidak mengakuinya - namun jauh di kedalaman hati, mereka menyimpan semacam rasa jengkel kepadaNya. Mengapa demikian ? Karena mereka meyakini bahwa Allah tidak mempedulikan - untuk menjawab suatu doa permohonan mereka, maupun bertindak menolong mereka.

Pujian yang Benar di Tempat yang Salah

Bangsa Israel sedang berada dalam keadaan terjepit tanpa harapan!

Di hadapan mereka terbentang Laut Merah. Gunung-gunung yang tinggi mengapit di kiri dan kanan mereka, Firaun dan bala tentaranya mengejar dan mendekat dari belakang. Umat Allah nampaknya terjebak tak berdaya bagaikan bebek, yang siap untuk dipotong. Tapi percaya atau tidak, dengan sengaja Allah-lah yang merencanakan situasi yang berbahaya itu bagi mereka!

Akankah Allah Mengabulkan Doaku?

Pernahkah anda mengajukan pertanyaan itu? Apakah ada sesuatu hal khusus yang telah anda doakan begitu lamanya, namun tidak ada jawaban yang terlihat jelas? Apakah anda pernah mengalami keragu-raguan padahal doanya ternyata malah dikabulkan? Apakah anda dengan jujur ​​melakukan segala sesuatunya yang memang seharusnya untuk dilakukan? Apakah anda memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk setiap doa? Apakah anda menangis, berpuasa, dan sungguh-sungguh memohon Allah dalam iman yang benar? Namun tampaknya tak akan ada sesuatu pun yang terjadi?

Bagaimanakah caranya agar menang terhadap pencobaan

Pencobaan adalah ajakan atau godaan untuk melakukan tindakan tidak bermoral. Dan sekarang setan sedang mengamuk di atas bumi seperti singa yang mengaum mencoba untuk melahap orang-orang Kristen melalui rayuannya yang kuat terhadap tindakan yang tidak bermoral. Tidak ada yang kebal terhadap pencobaan dan semakin anda dekat dengan Allah, semakin besar kerinduan setan untuk menampi anda.

Yesus Dan Pengampunan

Hal yang paling sulit dilakukan oleh umat Kristiani di seluruh dunia adalah memaafkan. Dari semua pembahasan yang ada di gereja tentang pengampunan, pengembalian, dan penyembuhan, ternyata sangat sedikit yang sungguh-sungguh diperlihatkan dengan nyata. Kita semua suka berpikir tentang diri kita sendiri sebagai pembawa damai, seorang yang mengangkat mereka yang terjatuh, selalu memaafkan dan melupakan apa yang telah dilakukan orang lain terhadap diri kita.

Ampunilah saya Tuhan karena membuatMu menangis

Lukas 19 memberikan gambaran yang kuat kepada kita tentang perjalanan Yesus yang terakhir memasuki kota Yerusalem. Kristus mendekati kota dengan menunggang keledai dengan diiringi seruan pujian dari kerumunan orang banyak. Dia memulainya dari Bukit Zaitun, dan semakin Dia mendekati pintu gerbang kota besar itu semakin berlimpah orang berkerumun. Dengan segera orang-orang itu menebarkan pakaian mereka ke hadapanNya, sambil melambaikan daun palem dan berseru, "Dia ada di sini! Waktunya telah sampai bagi raja Israel yang baru saja tiba. Perdamaian telah datang ke Yerusalem.

Yesus dan Badai

Yesus memerintahkan murid-murid-Nya naik ke dalam perahu yang sedang menuju ke dalam malapetaka. Alkitab mengatakan bahwa Ia "membatasi diri mereka untuk masuk ke dalam perahu ..." Perahu itu sedang menuju perairan yang bermasalah; akan diombang-ambingkan seperti gabus; para murid akan didorong masuk ke dalam pengalaman Titanic yang mini - dan Yesus mengetahui semuanya itu sepanjang waktu.

"Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang." (Matius 14:22).