Body

Indonesian Newsletters

Bersiap sedia untuk kedatangan Tuhan

Seorang wanita Kristen yang terkasih di Lousiana menulis kepada kami: "Minggu lalu, pendeta kami meminta kesaksian tentang apa yang telah Tuhan lakukan selama seminggu. Seorang anaknya sendiri yang berusia lima tahun berdiri dan berkata, "Saya mendapatkan mimpi semalam. Yesus memberitahukan bahwa Dia akan datang dengan segera." Roh Kudus menggunakan anak itu untuk mengingatkan umat Allah dari kebenaran mulia.

Hai Umat Kristiani, Tanggalkanlah rasa bersalahmu

Umat Kristiani adalah makhluk aneh. Mereka melakukan perjalanan keliling dunia, memberitakan kasih Yesus dan pengampunan-Nya untuk setiap dan semua dosa manusia. Mereka memberitakan kepada orang kafir, pecandu narkoba, pecandu alkohol, pelacur - "Datanglah pada Kristus dan engkau akan diampuni. Dia telah mengampuni dosa-dosa anda di atas kayu Salib - jadi datanglah dan terimalah pengampunan dan penyembuhan untuk semua rasa sakit anda.

Tanggapan Kristiani terhadap Bencana-bencana

Acara pertunjukan radio nasional menghabiskan dua jam siaran baru-baru ini yang berfokus pada kitab Wahyu. Tuan rumah mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada para pendengarnya: "Apakah anda percaya bahwa semua bencana yang terjadi baru-baru ini adalah penghakiman Allah atas dosa-dosa bangsa kita? Apakah anda berpikir bahwa kitab Wahyu sedang digenapi? Apakah anda percaya bahwa kita hidup di akhir zaman? "

Bunuh Diri

Roh Kudus telah mendorong saya untuk berbicara tentang bunuh diri. Pada awalnya, saya memberontak terhadap khotbah yang berpokok pada pembicaraan yang mengerikan ini, tetapi tidak ada cara lain yang dapat menyingkirkan saya tentang betapa pentingnya memperingatkan orang-orang muda tentang kengerian penghancuran diri. Sebagai akibatnya, selama beberapa minggu terakhir ini saya telah memberitakan tentang bunuh diri di dalam kebaktian-kebaktian kebangunan rohani di semua kota kami.

Rampasan dari Perang Rohani

"Mereka telah menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah TUHAN" (1 Tawarikh 26:27). Ayat ini membuka mata kita tentang kebenaran yang mendalam dan yang mengubahkan hidup. Hal ini berbicara tentang rampasan yang hanya dapat dimenangkan dalam pertempuran. Dan saat rampasan-rampasan ini telah dimenangkan, mereka akan menyerahkannya untuk pembangunan rumah Allah.

Pisau Kristus

Saat itu adalah malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya dan Dia tahu waktunya tak lama lagi. Mereka barus saja menyelesaikan makan malam dan Kristus ingin memberi kepada teman-teman-Nya satu lagi pengajaran selama masih di dunia. Dia memanggil mereka, “Bangunlah, marilah kita pergi dari sini” (Yohanes 14:31) dan memimpin mereka berjalan. Sepanjang jalan Ia memberi mereka analogi ini:

Siapakah Yang Patut Kita Percayai?

Seorang pria Kristen yang tulus bertanya kepada saya dalam sebuah suratnya baru-baru ini, "Siapakah yang patut kita percayai? Selama ini saya telah membaca tulisan dari banyak hamba Tuhan yang yakin bahwa akhir zaman sudah dekat. Tetapi, lagi-lagi mereka keliru. Saya menyadari sekarang bahwa beberapa di antara mereka hanya berusaha menjual buku saja. Tetapi yang lainnya benar-benar mengira bahwa Allah sedang memberitahu mereka bahwa masa kesudahan telah ada di hadapan kita.

Apakah Engkau Marah Kepada Tuhan?

Saya percaya bahwa tidak ada yang lebih berbahaya bagi seorang Kristen selain daripada terus menerus membawa kepahitan dan amarah terhadap Tuhan. Namun justru saya menemui bertambahnya orang percaya yang mengalami hal ini. Mungkin mereka tidak mengakuinya - namun jauh di kedalaman hati, mereka menyimpan semacam rasa jengkel kepadaNya. Mengapa demikian ? Karena mereka meyakini bahwa Allah tidak mempedulikan - untuk menjawab suatu doa permohonan mereka, maupun bertindak menolong mereka.

Pujian yang Benar di Tempat yang Salah

Bangsa Israel sedang berada dalam keadaan terjepit tanpa harapan!

Di hadapan mereka terbentang Laut Merah. Gunung-gunung yang tinggi mengapit di kiri dan kanan mereka, Firaun dan bala tentaranya mengejar dan mendekat dari belakang. Umat Allah nampaknya terjebak tak berdaya bagaikan bebek, yang siap untuk dipotong. Tapi percaya atau tidak, dengan sengaja Allah-lah yang merencanakan situasi yang berbahaya itu bagi mereka!